Description
Di tengah gegap gempita pesta demokrasi, Ardi, seorang mahasiswa idealis, menemukan dirinya terseret ke dalam pusaran kelam politik kampus dan nasional. Apa yang awalnya tampak sebagai perjuangan menegakkan suara rakyat, perlahan berubah menjadi arena penuh intrik, manipulasi, dan kepentingan kelompok yang tak segan mengorbankan siapa pun demi ambisi kekuasaan.
Ardi melihat sendiri bagaimana demokrasi yang diagungkan sebagai suara kebebasan justru menjadi panggung bagi praktik kotor, politik uang, intimidasi, rekayasa opini, dan pengkhianatan dari orang-orang yang ia percaya. Ketika salah satu sahabatnya menjadi korban dari permainan kekuasaan, Ardi dihadapkan pada pilihan, tunduk pada sistem yang korup, atau melawan meskipun taruhannya adalah masa depan dan keselamatannya sendiri.
Dalam perjalanan yang penuh luka, Ardi belajar bahwa musuh demokrasi bukan hanya para penguasa rakus, tetapi juga masyarakat yang membiarkan kebusukan itu tumbuh.
